Selasa 19 September 2023, Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) memperoleh kehormatan sebagai salah satu tamu undangan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Kesiapsiagaan Penanganan Insiden Siber yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II. Acara ini menjadi wadah penting dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman siber di lingkungan perguruan tinggi.
Bimtek tersebut merupakan platform yang sangat berharga bagi institusi pendidikan tinggi untuk memahami dan mengatasi berbagai insiden siber yang mungkin terjadi. Salah satu aspek penting dari Bimtek ini adalah kehadiran pemateri yang luar biasa dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dengan pengalaman dan pengetahuan yang mendalam, pemateri ini memberikan wawasan yang berharga kepada peserta Bimtek.
Salah satu materi yang disampaikan dalam acara ini adalah terkait konfigurasi beberapa alat penting dalam penanganan insiden siber, seperti Wazuh, Opnsense, Suricata, dan Waf. Konfigurasi yang tepat dari perangkat ini sangat penting untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons insiden siber dengan efektif. Para peserta Bimtek diajarkan bagaimana mengoptimalisasi penggunaan alat-alat ini agar dapat menjaga keamanan siber perguruan tinggi dengan lebih baik.
Selain itu, peserta Bimtek juga diberikan wawasan tentang bagaimana cara menangani insiden siber secara keseluruhan. Hal ini mencakup prosedur yang harus diikuti, langkah-langkah yang harus diambil, dan koordinasi dengan pihak berwenang, termasuk BSSN, dalam menangani insiden yang mungkin terjadi. Pendidikan tinggi adalah target yang menarik bagi penjahat siber, oleh karena itu, memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana menghadapi ancaman ini sangat penting.
Partisipasi UTI dalam Bimtek Kesiapsiagaan Penanganan Insiden Siber ini menegaskan komitmen mereka untuk menjaga keamanan siber perguruan tinggi dan komunitas pendidikan. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari acara ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan insiden siber di masa depan dan berkontribusi pada upaya bersama untuk melindungi jaringan pendidikan tinggi dari serangan siber yang mungkin terjadi. Melalui kolaborasi dan pembelajaran bersama seperti ini, perguruan tinggi dapat menjadi lebih tangguh dan aman dalam menghadapi dunia siber yang semakin kompleks.