Mengenal Jenis-Jenis Ancaman Keamanan Siber di Tahun 2024

Mengapa Ancaman Keamanan Siber Semakin Kompleks di Tahun 2024

Di tahun 2024, ancaman keamanan siber telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan kemajuan teknologi yang pesat dan semakin banyaknya data yang dipertukarkan secara online, penjahat siber terus mengembangkan metode serangan yang lebih canggih dan sulit dideteksi. Mengenal jenis-jenis ancaman keamanan siber menjadi sangat penting untuk melindungi data pribadi, keuangan, dan informasi sensitif lainnya dari serangan yang bisa merugikan secara signifikan.

Perubahan dalam cara kita bekerja dan berinteraksi, terutama setelah pandemi global, telah mempercepat adopsi teknologi digital, tetapi juga meningkatkan risiko serangan siber. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengizinkan kerja jarak jauh, serta penggunaan perangkat IoT yang semakin meluas, lanskap ancaman siber menjadi lebih kompleks dan beragam.

Perubahan Lanskap Ancaman Siber

Evolusi Teknologi dan Ancaman Siber

Teknologi terus berkembang dengan cepat, dan bersamaan dengan itu, ancaman siber juga berevolusi. Di tahun 2024, penjahat siber menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk menciptakan serangan yang lebih efektif dan sulit dideteksi. Sebagai contoh, serangan phishing kini dapat disesuaikan dengan target tertentu menggunakan data yang diambil dari media sosial dan sumber online lainnya, membuatnya semakin sulit dikenali oleh korban.

Selain itu, teknologi seperti 5G dan IoT, yang menawarkan kecepatan dan konektivitas yang lebih baik, juga membawa risiko baru. Serangan pada perangkat IoT, yang sering kali kurang dilindungi, menjadi ancaman besar karena perangkat ini terhubung dengan banyak sistem kritis lainnya.

Dampak Pandemi dan Peningkatan Kerja Jarak Jauh

Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita bekerja secara drastis. Peningkatan kerja jarak jauh berarti bahwa banyak karyawan sekarang mengakses jaringan perusahaan dari rumah, yang mungkin tidak memiliki tingkat keamanan yang sama seperti kantor. Ini membuka peluang bagi penjahat siber untuk mengeksploitasi celah dalam keamanan rumah, seperti penggunaan perangkat yang tidak aman atau jaringan Wi-Fi yang kurang terlindungi.

Selain itu, dengan semakin banyaknya komunikasi yang dilakukan melalui platform online, ada peningkatan risiko serangan melalui media ini, termasuk serangan phishing yang menargetkan pengguna platform video conference atau email.

Jenis-Jenis Ancaman Keamanan Siber di Tahun 2024

Phishing yang Semakin Canggih

Phishing tetap menjadi salah satu jenis ancaman siber yang paling umum, tetapi di tahun 2024, metode ini menjadi semakin canggih. Phishing yang sebelumnya hanya berbentuk email generik kini telah berkembang menjadi serangan yang sangat terarah, dikenal sebagai spear phishing, di mana penjahat siber menggunakan informasi yang diperoleh dari media sosial dan sumber lainnya untuk menyesuaikan pesan mereka agar lebih meyakinkan.

Selain itu, serangan phishing kini juga terjadi melalui SMS (smishing) dan pesan suara (vishing), membuatnya lebih sulit dideteksi dan dihindari. Dengan teknik yang semakin maju, pengguna harus lebih waspada dan berhati-hati dalam memverifikasi setiap komunikasi yang mereka terima.

Ransomware dengan Target yang Lebih Spesifik

Ransomware bukan lagi serangan yang ditujukan secara acak; di tahun 2024, serangan ini menjadi lebih spesifik dengan menargetkan perusahaan dan organisasi yang memiliki data berharga dan rentan. Penjahat siber kini menggunakan metode yang lebih canggih untuk mengenkripsi data dan menuntut tebusan yang lebih tinggi.

Serangan ransomware pada infrastruktur kritis, seperti rumah sakit dan perusahaan energi, menjadi perhatian utama karena dampaknya yang bisa mengancam nyawa dan mengganggu layanan publik. Selain itu, metode baru seperti ransomware-as-a-service memungkinkan siapa saja, bahkan yang tidak memiliki keahlian teknis, untuk melancarkan serangan dengan membeli perangkat lunak berbahaya di dark web.

Serangan Zero-Day yang Meningkat

Serangan zero-day, di mana penjahat siber mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak sebelum pembuat perangkat lunak sempat mengeluarkan patch, meningkat di tahun 2024. Dengan semakin banyaknya perangkat dan aplikasi yang digunakan secara global, kerentanan baru terus ditemukan, dan penjahat siber dengan cepat memanfaatkannya sebelum ada perbaikan.

Kerentanan zero-day sangat berbahaya karena tidak ada pertahanan langsung yang dapat dilakukan oleh pengguna hingga pembaruan keamanan tersedia. Ini membuat serangan jenis ini sangat efektif, terutama terhadap sistem yang tidak sering diperbarui.

Advanced Persistent Threats (APT)

Advanced Persistent Threats (APT) adalah serangan yang sangat terorganisir dan sering kali didukung oleh negara atau aktor dengan sumber daya besar. APT dirancang untuk menembus jaringan, menghindari deteksi, dan tetap berada di dalam sistem target untuk waktu yang lama, sering kali untuk mencuri data sensitif atau melakukan sabotase.

Di tahun 2024, APT menjadi lebih sulit dideteksi karena penjahat siber menggunakan teknik yang lebih canggih, seperti enkripsi dalam komunikasi dan penggunaan alat yang sulit dilacak. APT sering kali menargetkan organisasi besar, pemerintah, dan infrastruktur kritis, tetapi bisnis kecil juga tidak kebal terhadap serangan ini.

Baca Juga : Delegasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Kunjungi Universitas Teknokrat Indonesia Dalam Rangka Pelaksanaan Benchmarking

Serangan DDoS yang Lebih Kompleks

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) telah menjadi lebih kompleks di tahun 2024, dengan penjahat siber menggunakan botnet yang terdiri dari ribuan perangkat yang terinfeksi untuk membanjiri server dengan lalu lintas yang luar biasa besar. Tujuan dari serangan ini adalah untuk membuat layanan online tidak dapat diakses oleh pengguna sah.

Serangan DDoS sekarang lebih sulit untuk ditangani karena penjahat siber menggunakan berbagai teknik untuk menghindari deteksi dan mitigasi. Ini termasuk penggunaan serangan yang tersebar dalam interval waktu tertentu dan menggabungkan serangan DDoS dengan metode lain seperti serangan phishing atau malware.

Serangan IoT (Internet of Things)

Dengan semakin banyaknya perangkat IoT yang terhubung ke internet, serangan terhadap perangkat ini menjadi semakin umum di tahun 2024. Perangkat IoT sering kali memiliki tingkat keamanan yang rendah, menjadikannya target yang mudah bagi penjahat siber. Serangan terhadap perangkat ini bisa sangat merusak karena perangkat IoT sering terhubung dengan sistem lain yang lebih penting.

Misalnya, serangan terhadap kamera keamanan atau thermostat pintar bisa digunakan untuk mendapatkan akses ke jaringan yang lebih luas, atau bahkan mengendalikan perangkat tersebut untuk tujuan jahat. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memastikan bahwa perangkat IoT mereka selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru dan dilindungi dengan kata sandi yang kuat.

Ancaman dari Kecerdasan Buatan (AI)

Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi alat yang ampuh bagi penjahat siber di tahun 2024. AI digunakan untuk mengotomatisasi serangan, mengidentifikasi kerentanan dengan cepat, dan bahkan membuat serangan phishing yang lebih meyakinkan. Dengan kemampuan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar, AI memungkinkan penjahat siber untuk meluncurkan serangan yang lebih efektif dan sulit dideteksi.

Namun, AI juga menjadi ancaman dalam bentuk deepfake, di mana video atau audio palsu dibuat untuk menipu korban. Deepfake digunakan dalam berbagai skenario, termasuk penipuan identitas, manipulasi media, dan bahkan untuk merusak reputasi individu atau organisasi.

Deepfake sebagai Alat Manipulasi

Deepfake adalah salah satu ancaman yang semakin mengkhawatirkan di tahun 2024. Dengan teknologi yang memungkinkan pembuatan video atau audio yang sangat meyakinkan, penjahat siber dapat menciptakan konten palsu yang digunakan untuk menipu atau memeras korban. Deepfake sering digunakan untuk membuat video yang tampaknya menunjukkan seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka lakukan.

Ancaman ini sangat berbahaya karena dapat merusak reputasi individu atau organisasi dan dapat digunakan dalam kampanye disinformasi. Menanggulangi deepfake memerlukan teknologi deteksi yang canggih dan kesadaran yang lebih besar di kalangan publik tentang potensi manipulasi ini.

Serangan Social Engineering yang Lebih Sulit Dikenali

Social engineering, di mana penjahat siber memanipulasi orang untuk memberikan informasi sensitif atau melakukan tindakan tertentu, menjadi lebih sulit dikenali di tahun 2024. Penjahat siber kini menggunakan data yang lebih personal, yang diperoleh dari media sosial dan sumber lainnya, untuk membuat skenario yang lebih meyakinkan.

Serangan social engineering bisa sangat efektif karena melibatkan psikologi manusia, dan sering kali tidak ada tanda-tanda teknis yang jelas dari serangan ini. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pelatihan tentang cara mengenali dan menghindari taktik social engineering.

Mengapa Ancaman Siber Semakin Canggih

Peran AI dan Machine Learning dalam Serangan Siber

AI dan machine learning telah menjadi senjata utama bagi penjahat siber di tahun 2024. Dengan kemampuan untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan menemukan pola yang tidak dapat dilihat oleh manusia, AI digunakan untuk mengembangkan serangan yang lebih canggih dan efektif. AI dapat digunakan untuk membuat serangan phishing yang disesuaikan dengan individu, mengidentifikasi kerentanan dalam sistem dengan cepat, dan bahkan mengotomatisasi serangan DDoS.

Selain itu, machine learning memungkinkan penjahat siber untuk terus memperbaiki metode serangan mereka berdasarkan data yang diperoleh dari serangan sebelumnya, membuat mereka semakin sulit untuk dilawan.

Meningkatnya Ketersediaan Alat dan Layanan Serangan di Dark Web

Dark web telah menjadi pasar besar untuk alat dan layanan serangan siber di tahun 2024. Penjahat siber sekarang dapat dengan mudah membeli atau menyewa perangkat lunak berbahaya, botnet, dan alat hacking lainnya tanpa harus memiliki keterampilan teknis yang tinggi. Ini membuat serangan siber lebih mudah diakses dan lebih umum, bahkan oleh aktor yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan.

Ketersediaan layanan seperti ransomware-as-a-service memungkinkan penjahat siber untuk meluncurkan serangan tanpa harus membuat perangkat lunak sendiri, mempercepat penyebaran ancaman siber di seluruh dunia.

Dampak Ancaman Siber pada Individu dan Organisasi

Kehilangan Data Pribadi dan Identitas

Kehilangan data pribadi dan identitas adalah salah satu dampak paling merusak dari ancaman siber. Di tahun 2024, pencurian identitas terus meningkat, dengan penjahat siber menggunakan data yang dicuri untuk melakukan penipuan, membuka akun bank, atau bahkan mengajukan pinjaman atas nama korban. Kehilangan identitas dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang mempengaruhi kredit, reputasi, dan kesejahteraan korban.

Selain itu, data pribadi yang dicuri dapat digunakan untuk memeras atau mempermalukan korban, meningkatkan rasa ketidakamanan dan kehilangan privasi.

Kerugian Finansial yang Signifikan

Kerugian finansial adalah dampak langsung yang dirasakan oleh individu dan organisasi setelah serangan siber. Bisnis yang terkena ransomware, misalnya, mungkin dipaksa untuk membayar tebusan yang besar untuk mendapatkan kembali akses ke data mereka. Selain itu, biaya untuk memperbaiki kerusakan, membayar denda karena pelanggaran data, dan kehilangan pendapatan karena downtime dapat berdampak signifikan pada stabilitas finansial.

Untuk individu, kerugian finansial bisa datang dari pencurian identitas, penipuan kartu kredit, atau penipuan online lainnya. Sering kali, proses untuk memulihkan kerugian ini panjang dan melelahkan, menambah beban emosional bagi korban.

Dampak Psikologis dan Kehilangan Kepercayaan

Dampak psikologis dari serangan siber tidak boleh diabaikan. Individu yang menjadi korban pencurian identitas atau pelanggaran data sering kali merasa tertekan, cemas, dan kehilangan kepercayaan terhadap sistem online. Bagi organisasi, serangan siber yang berhasil dapat merusak kepercayaan pelanggan, mitra, dan investor, yang pada akhirnya mempengaruhi reputasi dan keberlanjutan bisnis.

Pemulihan dari serangan siber sering kali memerlukan waktu yang lama, dan dalam banyak kasus, kerusakan terhadap kepercayaan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki. Ini menegaskan pentingnya memiliki strategi keamanan siber yang kuat dan respons cepat terhadap insiden.

Dampak pada Infrastruktur Kritis

Infrastruktur kritis seperti listrik, air, transportasi, dan layanan kesehatan sangat rentan terhadap serangan siber di tahun 2024. Serangan terhadap infrastruktur ini dapat mengakibatkan gangguan besar dalam layanan penting yang mempengaruhi ribuan atau bahkan jutaan orang. Misalnya, serangan ransomware terhadap rumah sakit dapat mengganggu operasi, menunda perawatan, dan menempatkan nyawa pasien dalam bahaya.

Penting bagi pemerintah dan perusahaan yang mengelola infrastruktur kritis untuk memperkuat keamanan siber mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki rencana darurat untuk meminimalkan dampak dari serangan potensial.

Strategi Perlindungan dari Ancaman Siber 2024

Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan Keamanan Siber

Kesadaran dan pendidikan adalah langkah pertama dalam melindungi diri dari ancaman siber. Di tahun 2024, penting bagi individu dan organisasi untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka tentang ancaman yang ada dan cara menghadapinya. Pelatihan keamanan siber harus menjadi bagian rutin dari program karyawan, dan individu harus selalu waspada terhadap teknik social engineering dan serangan phishing yang semakin canggih.

Selain itu, pendidikan keamanan siber di sekolah-sekolah dan universitas dapat membantu mempersiapkan generasi berikutnya untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Penggunaan Teknologi Keamanan yang Ditingkatkan

Mengadopsi teknologi keamanan terbaru adalah kunci untuk melindungi sistem dari serangan siber. Ini termasuk penggunaan perangkat lunak antivirus yang diperbarui, firewall yang kuat, dan sistem deteksi intrusi (IDS/IPS) yang dapat mengidentifikasi dan menghentikan serangan sebelum menyebabkan kerusakan. Di tahun 2024, teknologi seperti AI dan machine learning juga dapat digunakan untuk mendeteksi pola yang mencurigakan dan mengotomatisasi respons terhadap ancaman.

Selain itu, enkripsi data yang kuat dapat melindungi informasi sensitif dari dicuri atau disalahgunakan, bahkan jika data tersebut berhasil diakses oleh penjahat siber.

Implementasi Otentikasi Multi-Faktor (MFA)

Otentikasi multi-faktor (MFA) adalah langkah penting dalam memperkuat keamanan akun. Dengan MFA, pengguna harus memberikan dua atau lebih bukti identitas sebelum mereka dapat mengakses akun atau sistem. Ini bisa berupa kombinasi kata sandi, kode yang dikirimkan melalui SMS, atau biometrik seperti sidik jari.

MFA sangat efektif dalam mencegah akses yang tidak sah, bahkan jika kata sandi pengguna telah bocor atau dicuri. Di tahun 2024, semakin banyak organisasi yang mengadopsi MFA untuk melindungi akun dan data mereka dari ancaman siber.

Pentingnya Backup Data yang Teratur

Backup data secara teratur adalah langkah krusial dalam strategi keamanan siber. Dengan memiliki backup yang aman dan sering diperbarui, organisasi dapat memastikan bahwa mereka dapat memulihkan data mereka dengan cepat jika terjadi serangan ransomware atau kegagalan sistem. Backup harus disimpan di lokasi yang aman, terpisah dari jaringan utama, dan harus diuji secara berkala untuk memastikan integritasnya.

Di tahun 2024, backup cloud menjadi semakin populer karena fleksibilitas dan skalabilitasnya, tetapi penting untuk memastikan bahwa backup ini juga dilindungi dengan enkripsi dan kontrol akses yang ketat.

Mengadopsi Zero Trust Architecture

Zero Trust Architecture adalah pendekatan keamanan yang menganggap bahwa semua pengguna, baik dari dalam maupun luar organisasi, tidak dapat dipercaya tanpa verifikasi. Di tahun 2024, pendekatan ini menjadi semakin relevan dengan meningkatnya serangan yang memanfaatkan kredensial yang dicuri atau diambil alih.

Dalam Zero Trust, akses ke data dan sistem diberikan hanya berdasarkan kebutuhan, dan setiap upaya akses harus diverifikasi, sering kali melalui MFA. Pendekatan ini membantu mencegah penjahat siber untuk bergerak secara lateral di dalam jaringan setelah mereka mendapatkan akses.

Menjaga Keamanan IoT dengan Praktik Terbaik

Perangkat IoT sering kali menjadi target karena kurangnya keamanan yang terintegrasi. Untuk melindungi perangkat IoT di tahun 2024, penting untuk menerapkan praktik terbaik, seperti memastikan bahwa perangkat selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru, menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, serta membatasi akses perangkat ke jaringan penting.

Selain itu, pengguna harus mempertimbangkan untuk menggunakan jaringan terpisah untuk perangkat IoT dan memantau lalu lintas jaringan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.

Memantau Dark Web untuk Deteksi Ancaman

Dark web adalah tempat di mana banyak ancaman siber berasal, termasuk penjualan data yang dicuri, alat hacking, dan layanan serangan. Memantau dark web untuk mencari data yang terkait dengan organisasi atau karyawan dapat memberikan peringatan dini tentang potensi ancaman. Di tahun 2024, semakin banyak perusahaan yang menggunakan layanan dark web monitoring untuk mendeteksi data yang telah dikompromikan dan mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum serangan terjadi.

Peran Pemerintah dan Regulasi

Peningkatan Kerjasama Internasional untuk Mengatasi Ancaman Siber

Ancaman siber bersifat global dan memerlukan kerjasama internasional untuk ditangani secara efektif. Di tahun 2024, banyak negara telah meningkatkan kerjasama mereka dalam hal berbagi intelijen, menegakkan hukum, dan mengembangkan standar keamanan siber global. Kerjasama ini penting untuk melawan ancaman siber yang sering kali melintasi batas negara dan melibatkan aktor yang beroperasi di berbagai wilayah.

Penegakan Hukum yang Lebih Ketat Terhadap Kejahatan Siber

Di tahun 2024, penegakan hukum terhadap kejahatan siber menjadi lebih ketat, dengan peningkatan upaya untuk mengidentifikasi dan menangkap penjahat siber. Ini termasuk upaya untuk membongkar jaringan kriminal yang beroperasi di dark web dan menargetkan infrastruktur kritis. Pemerintah juga semakin sering menggunakan sanksi dan hukuman finansial untuk mencegah negara-negara yang mendukung atau mengabaikan aktivitas siber ilegal.

Inisiatif Regulasi Keamanan Siber yang Lebih Kuat

Regulasi keamanan siber terus berkembang untuk mengatasi ancaman yang semakin kompleks. Di tahun 2024, regulasi yang lebih kuat diperkenalkan untuk memastikan bahwa organisasi, terutama yang mengelola data pribadi dan infrastruktur kritis, mematuhi standar keamanan yang tinggi. Ini termasuk persyaratan untuk pelaporan insiden siber, pengujian keamanan rutin, dan penggunaan teknologi enkripsi yang lebih baik.

Regulasi ini dirancang untuk melindungi konsumen dan memastikan bahwa organisasi bertanggung jawab atas keamanan data yang mereka kelola.

Masa Depan Keamanan Siber

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Keamanan siber akan terus menghadapi tantangan di masa depan dengan munculnya teknologi baru dan perubahan dalam lanskap ancaman. Namun, ada juga peluang besar untuk memperkuat keamanan melalui inovasi dalam AI, blockchain, dan quantum computing. Di masa depan, teknologi ini dapat membantu menciptakan sistem yang lebih aman dan lebih tahan terhadap serangan.

Organisasi yang dapat beradaptasi dengan cepat dan mengadopsi teknologi keamanan terbaru akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.

Teknologi yang Akan Mengubah Keamanan Siber

Teknologi seperti quantum computing memiliki potensi untuk mengubah lanskap keamanan siber secara drastis. Quantum computing dapat memecahkan enkripsi yang saat ini digunakan untuk melindungi data, tetapi juga menawarkan solusi enkripsi yang jauh lebih kuat. Selain itu, blockchain dapat digunakan untuk menciptakan catatan transaksi yang lebih aman dan tidak dapat diubah, memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap penipuan dan manipulasi data.

AI dan machine learning juga akan terus memainkan peran penting dalam deteksi dan respons terhadap ancaman siber, memungkinkan sistem untuk belajar dari setiap serangan dan menjadi lebih tangguh dari waktu ke waktu.

Kesimpulan

Pentingnya Persiapan dan Proteksi dalam Menghadapi Ancaman Siber di 2024

Menghadapi ancaman siber di tahun 2024 memerlukan kombinasi dari kesadaran, teknologi, dan regulasi yang kuat. Individu dan organisasi harus terus meningkatkan pengetahuan mereka tentang ancaman yang ada dan menerapkan strategi yang efektif untuk melindungi diri mereka. Dengan adopsi teknologi keamanan yang canggih dan kolaborasi global, kita dapat menghadapi tantangan ini dan melindungi masa depan digital kita.

Pentingnya persiapan tidak bisa diremehkan. Organisasi yang proaktif dalam mengadopsi langkah-langkah keamanan akan lebih mampu menghadapi ancaman dan meminimalkan dampak dari serangan siber.

FAQs

Apa itu serangan Zero-Day dan mengapa berbahaya?
Serangan Zero-Day adalah serangan yang mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak yang belum diketahui atau diperbaiki oleh pembuatnya. Serangan ini berbahaya karena tidak ada pertahanan yang tersedia sampai kerentanan diperbaiki.

Bagaimana cara melindungi diri dari phishing yang canggih?
Untuk melindungi diri dari phishing, penting untuk selalu memverifikasi sumber pesan, tidak mengklik tautan yang mencurigakan, dan menggunakan otentikasi multi-faktor untuk melindungi akun.

Mengapa serangan ransomware semakin meningkat di tahun 2024?
Ransomware meningkat karena penjahat siber semakin menargetkan organisasi dengan data yang berharga dan mengembangkan metode yang lebih canggih untuk mengenkripsi data dan menuntut tebusan.

Apa itu Advanced Persistent Threats (APT) dan bagaimana cara mendeteksinya?
APT adalah serangan yang sangat terorganisir dan sering kali berlangsung lama, dirancang untuk mencuri data atau merusak sistem secara diam-diam. Mendeteksinya memerlukan pemantauan yang cermat terhadap anomali dan penggunaan alat deteksi yang canggih.

Bagaimana cara melindungi perangkat IoT dari serangan siber?
Perlindungan perangkat IoT melibatkan penggunaan kata sandi yang kuat, pembaruan perangkat lunak secara rutin, dan membatasi akses ke jaringan penting. Juga penting untuk memisahkan perangkat IoT dari jaringan utama.

Apa yang harus dilakukan jika menjadi korban serangan siber?
Jika menjadi korban serangan siber, segera isolasi serangan, laporkan insiden ke pihak berwenang, ubah kata sandi, dan pulihkan data dari backup. Juga, pastikan untuk memperkuat keamanan untuk mencegah serangan di masa depan.

Penulis : forniakempilasari

Mengenal Jenis-Jenis Ancaman Keamanan Siber di Tahun 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top