Dalam era digital yang terus berkembang, cloud computing kini menjadi solusi utama bagi perusahaan dan organisasi dalam mengelola data dan aplikasi mereka. Cloud computing adalah sistem penyedia layanan komputasi yang memungkinkan pengguna mengakses dan memanfaatkan sumber daya seperti server, penyimpanan data, dan database melalui internet. Dengan implementasinya, perusahaan tidak perlu lagi memiliki atau merawat perangkat keras fisik, karena semua dapat diakses melalui satu sistem terintegrasi.
Cloud computing menawarkan berbagai keuntungan bagi penggunanya, salah satunya adalah pengurangan biaya operasional. Perusahaan tidak perlu lagi berinvestasi besar untuk membeli atau memelihara infrastruktur TI fisik. Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, cloud computing juga menghadapi berbagai ancaman siber. Oleh karena itu, perusahaan harus tetap waspada saat menerapkan cloud computing.
5 Potensi Ancaman Siber pada Cloud Computing
- Kebocoran Data
Salah satu fungsi utama cloud computing adalah penyimpanan dan pengolahan data melalui internet, namun fungsi ini juga menjadikannya target potensial bagi penyerang yang ingin mencuri data. Penyerang dapat mengeksploitasi kerentanan sistem untuk mengakses data sensitif perusahaan. Untuk mencegah kebocoran data, perusahaan perlu mengaktifkan lapisan keamanan seperti otentikasi dua faktor (2FA) dan melakukan pengujian keamanan (pentest) secara rutin. - Ancaman Internal
Ancaman cloud computing tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dapat muncul dari dalam perusahaan. Kesalahan manusia yang dilakukan oleh karyawan yang memiliki akses ke data sensitif atau sistem cloud dapat menyebabkan kebocoran data atau gangguan operasional. Perusahaan harus menerapkan kebijakan dan kontrol akses yang ketat untuk meminimalkan risiko ancaman internal ini. - Hacking Interface
Interface cloud computing merupakan titik masuk utama bagi pengguna, administrator, dan aplikasi untuk berinteraksi dengan layanan cloud. Jika interface ini tidak dilindungi dengan baik, penyerang bisa mendapatkan akses dan kontrol penuh terhadap sistem cloud. Oleh karena itu, penting untuk memastikan keamanan interface dan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang efektif. - Serangan Distributed Denial of Service (DDoS)
Dengan cloud computing yang dapat diakses melalui internet, penyerang dapat melakukan serangan DDoS dengan membanjiri sistem cloud dengan lalu lintas jaringan berlebihan. Serangan ini dapat membuat cloud tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Perusahaan harus memantau lalu lintas jaringan secara aktif dan mengenali serta memblokir aktivitas mencurigakan. - Malware
Malware dapat merusak sistem yang terhubung dengan cloud dan menjadi ancaman serius. Serangan malware seringkali dimulai dari phising, di mana pengguna membuka tautan berbahaya dari sumber yang tidak dikenal. Malware dapat menyebar dengan cepat, menyebabkan downtime atau bahkan membuat sistem tidak dapat diakses. Selain itu, malware bisa merusak enkripsi data dan menyebabkan kehilangan data. Untuk melawan ancaman ini, perusahaan perlu melakukan pengujian keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi dan mengatasi celah keamanan.
Dengan memahami dan mengatasi potensi ancaman ini, perusahaan dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam implementasi cloud computing.
Penulis : forniakempilasari