Beberapa tahun terakhir, pencurian data pribadi telah menjadi salah satu ancaman siber terbesar di Indonesia. Pencurian data pribadi adalah tindakan di mana data seseorang yang disimpan oleh lembaga pemerintah, swasta, atau aplikasi mobile dicuri atau diambil alih tanpa izin untuk kepentingan tertentu. Bagaimana cara mencegah kejahatan ini? Sebelum membahas pencegahannya, mari kita pelajari jenis-jenis data yang biasanya dicuri.
Data yang dicuri sangat beragam, mulai dari informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor kartu kredit, hingga informasi bisnis seperti desain produk, data pelanggan, dan rahasia industri. Data ini biasanya diperoleh melalui peretasan sistem keamanan dan kemudian dijual di situs ilegal. Hacker dapat melakukan pencurian data kapan saja, dengan fokus utama pada data pribadi seperti alamat dan nomor kartu kredit.
Pencurian data juga bisa terjadi secara fisik, misalnya dengan mencuri perangkat penyimpanan seperti flash disk, hard disk, atau laptop yang berisi data sensitif, atau secara digital melalui peretasan jaringan atau sistem komputer. Pencurian data dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan dan privasi, dengan potensi dampak yang merugikan bagi individu maupun organisasi.
Dampak Negatif Jika Data Pribadi Bocor atau Dicuri
Pembobolan Rekening dan Layanan Keuangan
Saat Anda membuka rekening tabungan atau e-wallet, Anda biasanya diminta untuk memasukkan data pribadi. Setiap penyelenggara sistem elektronik (PSE) bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna dan dilarang menjual atau membocorkannya tanpa izin pemilik data. Namun, risiko serangan hacker terhadap situs perusahaan tetap ada. Data yang diambil dari perusahaan layanan keuangan bisa digunakan untuk membobol rekening Anda. Informasi seperti NIK, alamat email, nomor telepon, dan alamat rumah yang terhubung dengan rekening Anda bisa dengan mudah disalahgunakan.
Risiko Phishing, Spoofing, dan Cracking
Jika Anda menerima pesan atau email dari sumber anonim yang mengarahkan Anda ke situs tertentu, pastikan untuk tidak mengklik tautan tersebut. Tautan tersebut sering kali merupakan upaya phishing oleh hacker yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi Anda. Setelah tautan diklik, Anda bisa diarahkan ke situs web ilegal yang dirancang oleh hacker untuk mencuri data Anda.
Ada juga teknik spoofing, di mana penyerang menyamar sebagai pihak lain seperti bank, pemerintah, atau perusahaan. Biasanya, mereka menyerang melalui panggilan telepon atau mengirimkan aplikasi ilegal untuk diunduh. Cracking adalah metode lain di mana sistem keamanan komputer pribadi atau perusahaan diretas untuk mendapatkan data di dalamnya.
Hacker sering mengincar data kredensial seperti kata sandi dan nomor PIN. Selain itu, data-data seperti informasi asuransi kesehatan, alamat rumah, hingga nama orang tua juga bisa menjadi target.
baca juga:Ini Cara Membuat Jamu Temulawak yang Meningkatkan Nafsu Makan!
Penyalahgunaan untuk Pengajuan Pinjaman Online
Dalam proses pengajuan pinjaman online, informasi pribadi Anda sangat penting sebagai syarat pencairan dana. Jika data pribadi Anda bocor dan jatuh ke tangan yang salah, mereka bisa mengajukan pinjaman online menggunakan informasi Anda tanpa sepengetahuan Anda.
Cara Mencegah Pencurian Data Pribadi
Untuk mencegah pencurian data pribadi, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan baik sebagai individu maupun perusahaan:
Selalu Unduh Aplikasi Legal
Jika Anda memiliki aplikasi mod atau ilegal di smartphone, segera hapus aplikasi tersebut untuk menghindari pencurian informasi. Aplikasi ilegal biasanya tidak memenuhi standar perlindungan data pengguna, sehingga berisiko digunakan oleh pengembang untuk tujuan pribadi. Menggunakan aplikasi legal lebih aman karena aplikasi tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu agar dianggap aman. Selain itu, menggunakan aplikasi legal dapat menghindarkan Anda dari risiko virus berbahaya seperti malware.
Namun, meskipun aplikasi tersedia di Google Play Store, Anda tetap perlu berhati-hati karena ada beberapa aplikasi yang mengandung malware meski sudah lolos rilis di Play Store. Pastikan selalu memeriksa ulasan dan reputasi pengembang sebelum mengunduh aplikasi.
Batasi Penggunaan Wi-Fi Gratis di Tempat Umum
Mengakses internet gratis di tempat umum seperti kafe memang menyenangkan, tetapi ternyata bisa menjadi media bagi hacker untuk mencuri informasi pribadi Anda.
Untuk menghindarinya, gunakan VPN atau sambungkan internet melalui hotspot dari smartphone Anda. Aplikasi VPN dapat membantu menjaga data Anda agar tidak mudah diretas, serta menyembunyikan aktivitas online Anda dari pihak ketiga.
Banyak aplikasi VPN yang tersedia gratis di Google Play Store atau App Store. Namun, Anda perlu teliti dan cermat sebelum mengunduhnya. Pilihlah aplikasi yang telah digunakan oleh banyak orang dan memiliki rating tinggi.
Selalu Lakukan Enkripsi Data
Melindungi informasi pengguna merupakan tanggung jawab setiap perusahaan. Perusahaan yang telah mengadopsi digitalisasi data harus memastikan bahwa data pengguna telah dienkripsi dengan baik.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan keamanan informasi sehingga tidak mudah diretas oleh hacker. Data sensitif pengguna, seperti kata sandi dan nomor PIN, perlu dienkripsi, misalnya dengan menggunakan SSL.
Penulis : Dian Novita